Saturday 16 February 2013

Israel : Tanah Yang Dijanjikan



Saat ini di tanah air sedang heboh buah-buahan impor asal Israel, khususnya jenis kurma dan jeruk. Alhasil anggota Dewan Perwakilan Rakyat kebakaran jenggot meminta pemerintah tegas memperbaiki kekeliruan itu. Indonesia sampai saat ini tidak mengakui keberadaan Israel. Meski ada beberapa pihak main belakang guna memasukkan produk Negeri Zionis itu.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 7 Agustus 2012 lalu, dua di antara sembilan jenis buah impor terbesar diminati konsumen Indonesia berasal dari Israel.
Juni lalu, 20,6 ton buah kurma senilai USD 191.300 asal Israel masuk ke Indonesia. Sedangkan April lalu jeruk jenis Shantang sebanyak 0,666 ton dengan nilai USD 709 ribu diimpor pengusaha dalam negeri.

Bidang pertanian Israel maju pesat dan menguasai hampir seluruh pangsa pasar di dunia tidak alam waktu singkat. Tidak pernah terbayang di benak para imigran Yahudi mereka harus meninggalkan segala kenikmatan telah dibangun di seluruh belahan dunia berdatangan dan dihadapkan pada kenyataan Tanah Yang Dijanjikan tandus. Alhasil mereka harus putar otak guna mencari cara bertahan hidup. Mereka lalu menggarap wilayah itu sekuat tenaga.

Dahulu mereka hidup berdampingan dengan warga Arab-Palestina. Tetapi lantaran ladang mereka sering diserang oleh suku Baduin, para petani itu pun membentuk komunitas Kibbutz dan Moshav. Setelah Negara Israel berdiri, gantian mereka meneror dan merampas ladang serta perkebunan warga Palestina.

 

Kibbutz adalah sebuah komunitas pertanian. Semua anggota kibbutz tinggal bersama dalam satu tempat mirip barak tentara. Mereka menggarap ladang bersama-sama dan hidup kolektif. Sementara Moshav adalah wilayah perkebunan milik pribadi, tetapi tetap dalam satu wilayah perkampungan.

Saban hari mereka mencangkul, membajak, serta menanami tanah mereka yang tandus dengan harapan akan membawa berkah buat mereka di kemudian hari. Jangan bayangkan hal itu dilakukan dengan peralatan modern. Saban dicangkul yang ditemui hanyalah pasir dan batu.

Mereka lalu membuat sistem irigasi terpadu buat pengairan perkebunan dan ladang mereka terbentang dari wilayah utara sampai selatan. Maklum saja iklim di Timur Tengah panas bukan main. Musim hujan pun hanya terjadi pada September sampai April.
 
Hasil unggul pertanian Israel meliputi 40 jenis buah, di antaranya jeruk, anggur, lemon, alpukat, pisang, apel, ceri, plum, strawberi, pir, dan buah pome. Berkat penelitian dan teknologi, mereka mampu menghasilkan buah dengan kualitas nomor satu dan tampak menarik jika dilihat. Bahkan kini mereka sedang mengembangkan tanaman ganja tidak memabukkan buat kepentingan medis.


Mengapa kita hanya bisa membenci...
tetapi lupa bahwa di negeri ini...kita juga mestilah mampu melakukan hal serupa.
negeri yg di kenal sebagai negeri Agraria yg sangat besar dan subur yg kini jadi tertawaan asing.
mengimport beras, jagung, kedelai dan lain lainnya!
mau sampai kapan kita terlena hanya oleh rasa benci namun tdk pernah siap tuk inovasi.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih Untuk Commentnya :)